Rabu, 11 Juni 2014

tugas 3 "Rangkuman Dari Sebuah Artikel"

Bahaya Perokok Pasif dan Perokok Aktif

    Merokok merupakan penyebab berbagai macam penyakit berbahaya yang mematikan. Pengguna rokok bukan hanya orang dewasa saja, tetapi sudah merambah ke remaja hingga anak kecil.

   Merokok bukan hanya meningkatkan risiko terhadap penyakit paru-paru saja, tetapi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru, emphysema, stroke, kanker mulut dan penyakit jantung. Dengan berbagai dampak buruk kesehatan, menghisap rokok bukanlah aktivitas yang baik, bak bagi diri sendiri, maupun orang lain.

akibat merokok, bahaya perokok pasif:
    Merokok memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Merokok dapat merusak sistem kardiovaskular, meningkatkan denyut jantung, menyebabkan tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko stroke, merusak pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke jantung dan mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke jaringan tubuh.
   Merokok bukan hanya merugikan bagi yang orang merokok saja, tetapi juga orang yang di sekitarnya. Orang yang bukan perokok yang di sekitar orang merokok dapat menghirup asap rokok. Orang seperti ini disebut dengan perokok pasif atau perokok sekunder.
  Risiko perokok pasif lebih tinggi pada perempuan, anak-anak dan bayi. Asap rokok yang terhisap oleh anak-anak dan bayi dapat menyebabkan asma, infeksi telinga, bahkan bayi yang menjadi perokok pasif dapat mengalami sindrom kematian bayi.
  Perokok pasif dapat mengalami gejala seperti pembentukan lendir yang berlebihan pada saluran napas, batuk, iritasi paru-paru, nyeri dada dan ada rasa tidak nyaman di dada. Perokok pasif juga bisa merasa iritasi pada hidung, mata dan tenggorokan. Bila perokok pasif mengalami nyeri dada, hal tersebut bisa dijadikan indikator bahwa seseorang terkena penyakit jantung.
      Pada perokok aktif, merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain menurunkan risiko terkena serangan jantung, menghentikan kebiasaan merokok juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. Menghentikan kebiasaan merokok perlu upaya fisik dan mental. Perokok harus memahami bahaya dari merokok.
    Jadi, dengan berbagai dampak buruk kesehatan, merokok bukanlah merupakan kebiasaan yang baik dan merupakan kebiasaan yang harus dihindari. Adalah langkah yang baik untuk meninggalkan kebiasaan merokok.


http://sehat-secara-alami.blogspot.com/2012/07/bahaya-perokok-pasif-dan-perokok-aktif.html#sthash.1MAIyJdZ.dpuf

Tugas 2 "KERANGKA KARANGAN"


Bahaya Perokok Pasif dan Perokok Aktif




Tema : Rokok

Judul : Bahaya Perokok Pasif dan Perokok Aktif

1. Pengertian
1.1      Pengertian Perokok Aktif
1.2       Pengertian Perokok Pasif
2. Penyebab Perokok Pasif
2.1       Bebasnya Perokok Aktif
2.1.1    Merokok dalam Transportasi Umum
2.1.2    Merokok dalam Ruangan Umum dan Tertutup
2.1.3    Merokok di dalam Rumah
3.  Akibat yang didapat Perokok Pasif
3.1  Perokok Pasif Meninggal Setiap Tahunnya kurang lebih 6.000.000 orang
3.2   Perokok Pasif Terancam Tuli
3.3   Perokok Pasif Beresiko Tinggi Diabetes
3.4   Penyakit-penyakit lainnya yang ditimpa Perokok Pasif
4.  Agar tidak menjadi Perokok Pasif
4.1    Tidak ada yang merokok di rumah
4.2    Stop merokok di dalam mobil
4.3    Pembatasan tempat merokok di tempat kerja
4.4    Hargai tempat bebas asap rokok
          4.5    Jauh-jauh dari si Perokok    


Sumber :
http://health.kompas.com/read/2011/11/18/09241288/Agar.Tidak.Menjadi.Perokok.Pasif

http://health.kompas.com/read/2010/11/29/18221524/Kematian.Perokok.Pasif.Meningkat

Sabtu, 22 Maret 2014

BERFIKIR DAN BERNALAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI


BAB I

PENDAHULUAN



Dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai kata “berpikir” dan“bernalar”. Kedua kata itu memiliki hubungan makna, ‘akal budi’. Meskipun demikian, kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang prinsip, yaitu dalam bernalar selalu terkandung proses berpikir, sedangkan dalam berpikir tidak selalu terkandung penalaran. Berpikir merupakan kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Lebih jauh lagi, berpikir melibatkan seluruh pribadi manusia, perasaan, dan juga kehendak. Kegiatan berfikir, biasanya dimulai ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan atau masalah yang memerlukan pemecahan. Kegiatan berfikir juga dirangsang oleh kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan menimbulkan pertanyaan– pertanyaan untuk dijawab . jenis, banyak, sedikit, dan mutu pertanyaan yang diajukan bergantung pada minat, perhatian, sikap ingin tahu, serta bakat dan kemampuan subjek yang bersangkutan.




BAB II

ISI


Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagaan atau wawasan tentang objek tersebut.

Berpikir merupakan proses dimana seseorang menelaah suatu hal. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama maka oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang tidak benar itu pun juga berbeda-beda.



Menurut Klurik, Rudnick, dan Milou (2003) mengungkapkan bahwa penalaran merupakan bagian dari PROSES BERPIKIR, namun seringkali berfikir dan bernalar digunakan secara sinonim. Keterkaitan antara berfikir dan bernalar disajikan seperti gambar di bawah




Penalaran adalah proses berpikir yang mencakup berpikir dasar, berpikir kritis, dan berpikir kreatif, tetapi tidak termasuk mengingat (recall). Karena itu penalaran merupakan proses berpikir yang memiliki karakteristik tertentu, yaitu: pola pikir logis atau proses bepikirnya bersifat analitis. Pola berpikir logis berarti menggunakan logika tertentu. Sedangkan bersifat analitis merupakan konsekuansi dari pola pikir tertentu..

Menurut Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui.

Proses bernalar meliputi beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

1. Mengerti : tahap dimana seseorang memahami segala aspek dari objek yang diamati.

2. Memutuskan : menetapkan kesimpulan sementara berdasarkan fakta-fakta yang ada.

3. Menyimpulkan : memberikan kesimpulan yang pasti mengenai objek yang diamati setelah fakta-fakta yang ada di uji kembali kebenarannya.




BAB III

PENUTUP

Dapat kita simpulkan bahwa adanya perbedaan antara berpikir dan bernalar adalah jika berpikir merupakan proses menelaah sesuatu hal yang cakupannya luas sedangkan bernalar melalui beberapa tahapan. jika dalam kegiatan berpikir dimengerti secara lebih luas dan menyeluruh, mulai dari penerapan indrawi, konseptualisasi atau proses pemahaman atas data yang diperoleh, serta berakhir dengan penegasan putusan, dapat saja kita bicara tentang benar – salah dalam berpikir. Sedangkan bernalar memang belum ada benar salah. Yang ada betul keliru, sahih atau tak sahih. Tolak ukur penilaiannya adalah asas – asas logika atau hukum penalaran. Penalaran yang betul merupakan unsur yang amat penting dalam kegiatan berpikir, dan dapat menunjang kegiatan berpikir yang benar.



Sumber:

http://lusymusic.blogspot.com/2014/03/perbedaan-berpikir-dan-bernalar_611.html

http://viecenut.blogspot.com/2012/06/teori-berfikir.html

http://kulpulan-materi.blogspot.com/2013/05/berpikir-dan-bernalar.html

http://adimath17.wordpress.com/2013/03/09/kapan-seseorang-dikatakan-bernalar/

http://liarahmadanii.blogspot.com/2014/03/perbedaan-berpikir-dan-bernalar.html

http://anggrainiyunisa.blogspot.com/






Minggu, 05 Januari 2014

tugas 1 PERILAKU KONSUMEN

Tugas Softkill

Perilaku konsumen

Edisi Delapan

SCHIFFMAN & KANUK

“KONSUMEN SEBAGAI INDIVIDU"







Nama Kelompok :

1. ERLIN LISTIANA NOVITASARI (12211468)

2. HARNI YUNISA ANGGRAINI (13211239)

3. KURNIAWATI ANDINI PERTIWI (14211048)

4. KUSNIYAH (14211051)

5. SEPTIANI SUKMA DAMAYANTI (18211253)





3EA12

JURUSAN MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS GUNADARMA

2013










gambar 4.1 Model Proses Motivasi






Tipe – tipe Kebutuhan


• Kebutuhan Bawaan

• Kebutuhan fisiologis ( atau biogenik ) yang di anggap sebagai kebutuhan atau motif utama

• Kebutuhan yang Diperoleh

• Kebutuhan psikologis ( atau psikogenik ) yang di anggap sebagai kebutuhan atau motif sekunder



Tujuan

• Tujuan Umum

   – Kategori tujuan umum yang di lihat oleh konsumen sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan mereka

        Contoh :“Saya ingin mendapat gelar sarjana.”


• Tujuan Spesifik

    – Produk atau jasa yang di pilih secara spesifik oleh konsumen sebagai tujuan mereka

       Contoh : “Saya ingin mendapat gelar MBA dalam marketing di Sekolah Management Kellogg.”



Pemilihan Tujuan

• Tujuan yang di pilih individu bergantung oleh :

– Pengalaman pribadi

– Kapasitas fisik

– Nilai – nilai dan norma yang berlaku

– Aksesibilitas tujuan dalam lingkungan fisik dan sosial







Motivasi dan Tujuan

• Motivasi Positif

   – Keinginan yang kuat terhadap suatu objek atau kondisi

• Pendekatan Tujuan

   – Tindakan positif yang bersifat se – arah dengan tujuan

• Motivasi Negatif

   – Keinginan yang kuat untuk menjauhi suatu objek atau kondisi

• Penghindaran Tujuan

   – Tindakan negatif yang bersifat menghindari tujuan


Perbandingan Motif Rasional dan Emosional


• Rasional konsumen memilih tujuan mereka berdasarkan kriteria yang objektif seperti ukuran ,berat ,harga atau mili per galon

• Emosional konsumen memilih tujuan mereka berdasarkan kriteria pribadi atau subjektif

Sifat Motivasi yang Dinamis

• Kebutuhan tidak akan pernah terpuaskan

• Kebutuhan yang baru muncul ketika yang lama telah terpuaskan

• Orang yang telah mencapai tujuan mereka akan membuat tujuan baru yang lebih tinggi








Frustasi

Adalah Kegagalan dalam mencapai tujuan dapat membuat frustasi. Beberapa dapat beradaptasi , sementara yang lain akan menciptakan mekanisme pertahan untuk melindungi ego mereka.


Mekanisme Pertahanan

Metode yang digunakan orang untuk mendefinisikan situasi frustasi demi melindungi citra dan harga diri mereka.


Gambar 4.2 Mekanisme Pertahanan

• Agresi

• Rasionalisasi

• Regresi

• Penarikan

• Proyeksi

• Autisme

• Identifikasi

• Represi



Rangsangan Motif

• Rangsangan fisiologis

• Rangsangan emosional

• Rangsangan kognitif

• Rangsangan lingkungan






Filosofi Mengenai Rangsangan Motif

• Sekolah Sikap

– Sikap adalah respon dari stimulus

– Elemen pikiran harus di abaikan

– Konsumen tidak bertindak, tapi bereaksi


• Sekolah Kognitif

– Sikap di tujukan untuk pencapaian tujuan.

– Perlunya pertimbangan akan kebutuhan, sifat, kepercayaan, dll. Agar dapat memahami sikap konsumen.








Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan Psikogenik oleh Murray


1. Kebutuhan yang terkait dengan Benda            Mati:

Perolehan, Perlindungan alam, Aturan, Ingatan, Konstruksi

Kebutuhan yang Mencerminkan Ambisi , Kekuasaan , Pencapaian dan Kekayaan:

Superioritas, Penghargaan, Pengakuan, Pameran, Infavoidance


2. Kebutuhan yang Berhubungan dengan          Kekuatan Manusia:

Dominasi, Deferrence, Similance, Otonomi, Contrariance



Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan Psikogenik oleh Murray


Kebutuhan Sado - Masokis:

Agresi , Kerendahan diri

Kebutuhan akan Perhatian antar Orang:

Afiliasi, Penolakan, Pengasuhan, Perhatian, Bermain

Kebutuhan akan Hubungan Sosial:

Tanggung jawab, Eksposisi







3 Kebutuhan


• Tenaga
– Keinginan individu untuk menguasai lingkungan


• Afiliasi
– Kebutuhan akan pertemanan , pengakuan dan kepemilikan

• Pencapaian
– Kebutuhan untuk pencapaian pribadi
– Berhubungan erat dengan kebutuhan egoistis dan kesadaran diri.















Penelitian Motivasi

Penelitian Qualitatif di rancang untuk menguak motivasi tersembunyi konsumen. Konsumen tidak selalu sadar , atau mau mengakui , alasan dasar di balik tindakan mereka.